Sunday, January 13, 2013

Di Atas Tanah Surga


Berita di media akhir-akhir ini didominasi berita soal belasan parpol yang gak lolos verifikasi faktual, tapi yang bikin heran kenapa mereka sebegitu ngotot dan marahnya sampai ngamuk-ngamuk di kantor KPU? Apa mereka sudah keluar modal begitu banyak untuk bisa turut serta dalam kontestasi pemilu?

Mungkin betul jalur politik melalui aktivitas kepartaian adalah cara paling ampuh (baca: instan) untuk bisa menuju tangga kekuasaan. Bahkan seorang kader yang partainya tidak lolos sampai berteriak-teriak:

“KAMI INGIN MENYEJAHTERAKAN RAKYAT! KPU TELAH MENCEDERAI NILAI DEMOKRASI NEGERI INI! KAMI INGIN BERKOTRIBUSI! KAMI AKAN ADUKAN PADA DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU… bla..bla..bla..”

Namun entah kenapa, suara-suara itu di telinga saya tak ubahnya dengunngan pedagang kaki lima di pasar.

“SIAPA LAGI YANG MAU BELI! MUMPUNG ADA DISKON! KUALITAS SUPER! AYO-AYO KEBURU HABIS, BESOK HARGA NAIK! Bla..bla..bla..” #gombal

Berita yang gak kalah ngehits adalah bursa calon Menpora yang vakum sepeninggalan Andi Malarangeng yang menjadi tersangka dalam kasus Hambalang, dan kini sedang diusut KPK. Berbagai nama beredar dan yang diributkan bukanlah siapa yang paling kompeten dan paling berpengalaman di bidang kepemudaan dan olah raga, tapi para elit ribut soal jatah-jatahan, kepada siapa dan partai mana kursi tersebut akan diberikan.

Dan.. abrakadbra! Tiba-tiba Roy Suryo yang jadi Menpora baru.. Wow! Kenapa gak sekalian Agung Hercules aja yang jadi Menpora, padahal doi lebih manly dan atletis. Apa karena dia gak punya kumis tebal macam Foke, Timur Pradopo, Andi Malarangeng & Roy Suryo jadi gak pantas jadi pejabat Negara. Sungguh diskriminasi fisik yang kejam!

Sangat logis jika publik bertanya, mengapa harus si pemilik akun twitter @KRMTRoySuryo yang jadi Menpora, padahal kita tahu ybs lebih dikenal sebagai ‘pakar’ telematika yang sering menjadi rujukan wartawan mengenai kebenaran gambar bugil atau video mesum para artis.

Oiya, FYI KRMT itu artinya Kanjeng Raden Mas Tumenggung, tapi jangan tanya saya kenapa beliau bikin akun twitter dengan embel-embel gelar ningrat. Mungkin kalo saya keturunan ningrat, udah pergi haji dan punya gelar akademis banyak akun twitter saya berubah menjadi: @ProfDrHajiKRMTArifWidodoSSosMSi :D

“Jika suatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancurannya."

 (HR. Bukhari – 6015)

 

Bosen nonton berita yang itu-itu aja saya beralih nonton film, judulnya: “Tanah Surga... Katanya”. Kalau di berita televisi saya disuguhkan fenomena hiruk-pikuk perebutan kekuasaan di Jakarta, di film ini saya disuguhkan gambaran kehidupan WNI yang hidup di perbatasan. Kontras! Siapa pun yang pernah nonton film ini pasti terusik hati dan pikirannya, pun demikian dengan saya. Beragam pertanyaan bertubi-tubi mensesaki kepala:

Bagaimana menyejahterakan saudara-saudara sebangsa yang hidup di perbatasan?
Bagaimana mengurangi kesenjangan Pusat dan Daerah?
Bagaiamana cara supaya rupiah bisa mengganti ringgit sebagai alat tukar di sana?
Bagaimana memajukan pendidikan di sana, dengan guru yang secara kualitas dan kuantitas memadai?
Bagaimana cara supaya ada dokter yang mau buka praktik di sana, dan tersedia Puskesmas?
Bagaimana menanamkan rasa nasionalisme kepada mereka?
Bagaimana menciptakan infrastruktur yang bisa menunjang perekonomian di sana?
Bagaimana…? Bagaimana…? Bagaimana…? Bagaimana…? Bagaimana…?


Mungkin jawaban akan bermuara pada soal pendanaan, atau lebih klisenya tidak tersedia cukup dana membangun daerah pinggiran. Apa iya itu masalahnya?
Bagaimana jika dana PPID (Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah) tidak dikorupsi anggota dewan?
Bagaiaman kalau DAU dan DAK ditambah?
Bagaimana kalau tunjangan bagi PNS diperbatasan ditambah?
Bagaiamana kalau Pejabat Negara mau sedikit hidup lebih sederhana?
Bagaimana kalau pemborosan anggaran dan maraknya korupsi bisa dihentikan?

Bagaimana?

Kita memang hidup di tanah surga yang subur, tapi di atas tanah tersebut keadilan dan kehidupan sosialnya masih jauh dari aroma surgawi...

6 comments:

  1. capek nonton berita
    lbh asik nonton kartun aja yu...

    ReplyDelete
  2. setuju sama mas sigit.. hemmmmmmmmmmmmmmmmmmm

    ReplyDelete
  3. ijin nyimak ya gann...
    salam kunjungan kmbali...

    ReplyDelete
  4. postingan yang menarik untuk saya baca..
    thanks sob untuk postingannya//.
    sukses selalu yach..

    ReplyDelete

terima kasih untuk komentarnya..