Sunday, March 14, 2010

Takdir & Jodoh


Lagi-lagi twitter menggerakan jari-jari ini untuk menulis,, mencari jawaban yang menggelayut di pikiran. Kini datangnya dari Arin
yang berkicau “Mungkin gak sih orang nikah bukan sama jodohnya?” Hmh,,pertanyaan model begini sebenenya udah banyak saya denger, misalnya lagi :
  • Kalo kematian, jodoh dan rezeki udah ditentukan, mengapa kita berdoa dan berusaha untuk mendapatkannya ?
  • Kalo orang yang bercerai, berarti belom bertemu jodohnya ?
  • Jika ada orang yang sampai matinya tidak menikah, berarti Allah menakdirkannya gak punya jodoh dong ?
Oke, sekarang mari kita cari tau jawabannya. Nah, biar gak kepanjangan dan terlalu debatable, maka saya akan liat dari kacamata agama aja, kalo ada temen-temen mau kasih tambahan dari sudut pandang lain, ya monggo silahkan..

Untuk pertanyaan bahwa kematian, jodoh dan rezeki sudah ditentukan, terus buat apa kita berdoa dan berusaha untuk mendapatkannya? Jawabnya karena berusaha dan berdoa adalah ciri khas manusia yang membedakannya dengan makhluk lain. Berusaha dan berdoa adalah bukti bahwa manusia memiliki kebebasan memilih.

Ini adalah penghargaan tertinggi Allah kepada manusia. Jadi ketika kita berusaha dan berdoa sebenarnya kita sedang mensyukuri nikmat Allah (yakni kebebasan). Sebaliknya, orang yang tidak mau berusaha dan berdoa berarti dia melecehkan dan tidak bersyukur terhadap nikmat Allah berupa kebebasan itu sendiri.

Kedua, kita mesti berusaha dan berdoa biar lebih cepat lagi mendapatkan takdir kita, jika takdir itu baik dan sesuai keinginan kita. Jika takdir tersebut gak sesuai dengan keinginan kita, maka dengan berusaha kita dapat merubah takdir tersebut menjadi takdir yang baik atau sesuai dengan keinginan kita.

Rasulullah bersabda : “Tidak ada yang dapat merubah takdir kecuali doa”. Dalam suatu peristiwa, Umar ingin mengungsi dari Madinah karena sedang ada wabah penyakit, lalu ia ditanya oleh seseorang: “Mengapa engkau mengungsi? Bukankah jika takdirmu tidak akan terkena penyakit, maka engkau tidak akan terkena? Lalu Umar menjawab: “Aku berpindah dari takdir yang satu (diam saja) kepada takdir yang lain (mengungsi untuk menghindari wabah penyakit)”.

Jadi berusaha dan berdoa adalah hal yang wajib dilakukan oleh seorang muslim, jika ia ingin mendapatkan takdir yang sesuai dengan keinginannya. Jika pun takdir yang menimpanya tidak sesuai dengan keinginannya padahal ia telah berusaha dan berdoa, maka disitulah letak ke-Maha Bijaksana-an Allah SWT. Sedang kita adalah makhluknya yang penuh keterbatasan. “Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. 2 : 216).

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (QS. 30 : 21). 


"dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita". (QS.53:45)
"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah". (QS 51:49)

Lalu jika orang bercerai, berarti belom bertemu jodohnya? Jawabannya iya, benar pasangan yang bercerai berarti tidak berjodoh. Dahulu mereka menikah bukan dengan jodoh yang sebenarnya. Mungkin mereka telah berusaha mencari jodoh masing-masing, tetapi karena berbagai faktor bisa saja mereka salah dalam memilih jodoh. Tugas mereka adalah menemukan jodoh yang sebenarnya, sehingga pernikahan selanjutnya dapat berlangsung langgeng.

Jika ada orang yang terlambat mendapatkan jodoh. Misalnya sampai dengan umur 40 tahun belum menikah, belum tentu ia tidak mempunyai jodoh. Bisa jadi jodoh akan datang di masa mendatang (ia akan menikah di masa mendatang). Atau bisa juga karena ia sendiri menolak untuk menikah (menemukan jodohnya), yang berarti ia merubah takdirnya dengan takdir yang lain. Hal ini bisa terjadi tentu saja atas izin Allah SWT.

Lalu jika ada orang yang sampai matinya tidak menikah padahal ia ingin sekali untuk menikah, maka hal itu berarti Allah mentakdirkannya untuk menemukan jodohnya di akhirat, bukan di dunia. Allah Yang Maha Kuasa memiliki berbagai takdir-Nya kepada manusia yang kadangkala sulit dimengerti dan diterima oleh manusia. Namun kita harus yakin bahwa takdir yang ditentukan Allah kepada kita pasti untuk kebaikan kita. 


Tugas kita sebagai manusia adalah berusaha untuk mencapai apa yang menurut kita baik. Sedang hasilnya kita kembalikan kepada takdir Allah. Suka atau tidak suka kita harus rela dengan takdir Allah SWT. Itulah ciri orang yang beriman. Wallahu’alam.

Ya, itulah unek-unek yang bisa saya bagi. Sulit kalo membicarakan topik yang satu ini. Karena ini merupakan satu dari rahasia Allah yang sangat banyak jumlahnya di dunia ini. Maap kalo ada yang gak tuntas dari tulisan ini, karena lika-liku takdir dan jodoh memang bisa sebegitu kompleksnya, yang penting kita terus berdoa aja.

“Robbanaa hablanaa min azwaajina wa zurriyyatinaa qurrota a'yun, waj'alnaa lil muttaqiina imaamaa..”
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami imam kepada orang-orang yang bertaqwa." Al-Furqan[25]: 74.

Additional version: "Ya Allah kalo emang jodoh, dekatkanlah ya Allah, tapi kalo enggak jodoh, jodohin dong ya Allah.." =D

Sumber:
Era Muslim

Continue Reading →