Friday, February 10, 2012

Antara Benar dan Merasa Benar


Hari berganti kembali, semoga yang terlewat menjadi nasihat, dan kesempatan
yang diberi kembali menjadi bukti bahwa kita serius memperbaiki. Sungguh,
Bila kita telusuri, Setiap gerak, setiap sikap meninggalkan pelajaran,
andai diri sigap seharusnya setiap mentari pagi terbit semakin mendewasakan
diri.

Setiap kita selalu berusaha malakukan yang benar, namun siapakah diantara
kita yang berusaha menyesuaikannya dengan kebenaran ilahi.? Setiap kita
selalu mengaku siap melakukan kebenaran, namun siapakah yang siap menerima
teguran? Siapakah diantara kita yang lebih sibuk memperbaiki kekeliruan
daripada membenarkannya?

Siapa yang menyangka sebuah kekeliruan, Rasulullah SAW pun pernah
menilainya sebagai kebenaran, Ketika Rasulullah SAW fokus berdakwah kepada
bangsawan Quraisy, si miskin dan Buta Abdullah Bin Ummi Maktum datang ingin
bertanya terlihat seolah mengganggu, tabi'at kemanusiaannya pun terlihat
Beliau bermuka masam.

Namun saat Allah SWT menegur menurunkan surat 'abasa, tak sedikitpun Beliau
melakukan pembelaan meskipun memiliki alasan yang bisa
dipertanggungjawabkan.

Sungguh, Orang yang rugi bukan yang melakukan kekeliruan, tapi yang tidak
mendapat teguran, atau menolaknya dan tersinggung lalu memusuhinya.
Sahabat, Carilah teguran, jangan menghindarinya, have a nice day..

3 comments:

  1. info yang bagus untuk di simak
    mampir ya di http://unsri.ac.id

    ReplyDelete
  2. manusia yg paling mulia di dunia aja bisa melakukan kesalahan...

    ReplyDelete
  3. anehnya di indonesia. orang yg udah salah, malah suka dibikin bener. contohnya para korupsi.

    ReplyDelete

terima kasih untuk komentarnya..