Thursday, October 14, 2010

Pilkada Depok 2010

Beberapa hari lagi masyarakat Depok menentukan pimpinan daerahnya melalui Pilkada, tepatnya tanggal 16 Oktober mendatang. Empat pasangan calon walikota dan wakil walikota Depok sudah memaparkan programnya, dan mengaku siap menang juga siap kalah.

Keempat pasangan calon walkot-wakil walkot yang dimaksud adalah 1. Gagah Sunu Sumantri - Derry Drajad, 2. Yuyun Wirasaputra - Pradi Supriatna , 3. Nur Mahmudi Ismail - KH. M. Idris Abdul Shomad, dan 4. Badrul Kamal - Agus Supriyanto.

Melalui berbagai sumber, termasuk poster dan sepanduk yang bertebaran, juga melalui debat kandidat di Jak TV tempo hari, saya akan sedikit memberi tahu latar belakang mereka dan apa programnya.

Sebenarnya keempat pasangan calon memiliki program yang beririsan seperti dalam hal sekolah gratis, fasilitas kesehatan, dsb. Untuk itu saya coba menelaah diferensiasi pasangan calon yang satu dengan lainnya. Berikut asalisis selengkapnya:

CALON 1 (Gagah-Derry)
Drs. H. Gagah Sunu Sumantri, M.Pd – Derry Drajat

Visi: Depok kota pendidikan, pemukiman dan jasa yang berbudaya menuju masyarakat nyaman dan sejahtera.

Pasangan Gagah-Derry, satu-satunya pasangan yang berangkat dari jalur independen. Tak bisa dipungkiri, kekuatan pasangan ini ada pada sosok Derry Drajat. Meski hanya calon wakil walikota, Derry jelas lebih dikenal masyarakat dibandingkan Gagah.

Dikenal sebagai artis, pembawa acara, bintang film, dan berbagai profesi lain di dunia hiburan, Derry lebih familiar dibandingkan Gagah yang ‘hanya’ pernah menjadi Kepala Kantor Pariwisata Seni dan Budaya Kota Depok, dan sekarang menjabat Sekretaris di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok.

Namun dengan banyaknya pemilih perempuan, terutama kaum ibu, tentu cukup menguntungkan juga bagi pasangan ini. Kaum perempuan (baca: ibu-ibu), biasanya lebih subjektif dalam menetukan pilihan.

Sebaliknya karena berangkat dari jalur independen, juga akan menjadi salah satu kelemahan bagi pasangan ini, sebab mereka tidak ditopang oleh parpol sebagai motor penggerak. Namun sisi positifnya dapat dijadikan alternatif pilihan juga bagi yang sudah tidak percaya pada parpol.

Gagah-Derry berjanji akan mengedepankan sektor seni budaya dan pariwisata, karena menurutnya inilah yang paling menjual di kota Depok. Selain itu pasangan ini juga menjanjikan pendidikan gratis termasuk buku dan seragam untuk siswa dari keluarga prasejahtera.

CALON 2 (Yudistira)
Drs. H. Yuyun Wirasaputra, MM – Pradi Supriatna

Visi: Depok kota impian (indah, mandiri, peduli, andalan).

Pasangan yang diusung oleh partai Gerindra ini, dari segi usia sangat ideal, kombinasi tua-muda, seperti yang banyak diharapkan masyarakat.

Meskipun lahir di Bandung, Yuyun adalah mantan birokrat yang berpengalaman, dan tentu mengenal karakter Depok dengan baik. Karirnya pun sebagai pamong negara hampir sepenuhnya dihabiskan di Depok, sejak menjabat Camat Beji, hingga kini sebagai wakil walikota Depok.

Sifat Yuyun yang ramah dan kebapakan membuat dirinya memiliki nilai tersendiri di mata masyarakat Depok. Sementara itu Pradi, yang menjadi pasangan Yuyun, juga punya kelebihan, Pradi dikenal sebagai pengusaha dan tokoh pemuda, dan dikenal sebagai ‘anak Depok asli’.

Terkesan sepele. Tapi yang perlu diingat, sejak Depok di bawah naungan Bogor, belum satupun pemimpin Depok yang asli putra daerah, sehingga tak heran sebagian kalangan mengampanyekan pemimpin dari warga asli Depok, walaupun kini komposisi penduduk Depok sangat heterogen.

Meski demikian, pasangan ini juga punya kelemahan. Salah satunya adalah mesin politik yang tidak terlalu kuat, karena ‘hanya’ didukung oleh partai-partai kecil non parlemen yang dipimpin oleh Gerindra.

Berangkat dari keluhan masyarakat, pasangan ini mengedepankan tata kola pemerintahan yang baik (good governance) dan berjanji menyelenggarakan one stop service di kota Depok, hal ini dimaksudkan agar pelayanan public di kota Depok lebih maksimal.

CALON 3 (Nur Berkhidmat)
Dr. Ir. H. Nur Mahmudi Isma’il, M.Sc – Dr. H. M. Idris Abdul Shomad, MA

Visi: Terus melayani dan menyejahterakan warga Depok.

Pasangan nomer tiga adalah Nur Mahmudi Ismail dengan Idris Abdul Somad. Sebagai incumbent, Nur Mahmudi jelas punya keuntungan dan peluang menang yang cukup besar. Ia telah dikenal oleh warga Depok, karena selama ini baliho dirinya pun sudah menjamur di seluruh penjuru kota.

Nur Mahmudi yang merupakan mantan menteri kehutanan, kini berpasangan dengan H. Abdul Shomad yang merupakan Sekretaris Umum MUI kota Depok, yang juga warga ‘asli Depok’.

Pro-kontra seputar apakah Nur Mahmudi sukses memimpin Depok pun masih terus berlangsung, jika tidak hati-hati, pasangan ini juga bisa terjungkal. Status incumbent juga tidak menjamin mereka bisa menang mudah.
Pasangan ini merupakan kandidat yang paling banyak memiliki program mulai dari betonisasi jalan sampai kredit UKM, meski demikian beberapa pihak menilai itu hanya janji politik semata yang mudah terlupakan nantinya.

Pasangan Nur Berkhidmat ini diusung oleh PKS dan PAN juga beberapa partai kecil lainnya. Diantara banyak program di atas, pasangan ini mengutamakan pembangunan SDM dan infrastruktur sebagai tulang punggung di kota Depok.

Calon 4 (BK-Pri)
Drs. H. Badrul Kamal, MM – Ir. H. Agus Supriyanto, AT, MM

Visi: Depok kota pendidikan, pemukiman, perdagangan dan jasa, berwawasan lingkunngan

Nama Badrul Kamal sudah sangat familiar di telinga masyarakat Depok, Ia pernah menjadi Walikota Kota Adminitratif Depok (1997 – 1999) dan Walikota Kota Depok (1999 – 2005). Jika terpilih lagi artinya ini ketiga kalinya Badrul Kamal memimpin Depok.

Sedangkan Agus Supriyanto, namanya baru bergaung di Depok dalam beberapa bulan belakangan. Kendati namanya jarang terdengar, pengusaha kelahiran Jepara Jawa Tengah ini ditopang finasial yang kuat, namun tentunya hal tersebut tak menjamin pasangan Badrul-Agus ini bisa meraih kemenangan dengan mudah.


Pasangan BK-Pri diusung oleh Partai Demokrat (PD), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golongan Karya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Bulan Bintang (PBB).

Di atas kertas dan secara matematis, pasangan ini sudah menang, karena didukung tiga partai besar, yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, dan PDI Perjuangan, dengan jumlah suara parlemen sangat signifikan. Namun yang perlu diingat, politik layaknya sepakbola, apapun bisa terjadi.

Pasangan nomer empat ini mengedepankan pembangunan berwawasan lingkungan dan berjanji melakukan pelebaran jalan dan memindakan terminal guna mengurangi kemacetan di kota Depok.


Terlepas siapapun yang nantinya akan menjadi pemenang, kita semua tentu berharap, agar Pilkada tahun ini bisa berlangsung lancar tanpa ada kerusuhan, sehingga melahirkan pemimpin terbaik bagi Kota Depok tercinta.


nb: jika ada info tambahan silahkan share melalui comment di bawah ini.. :)

4 comments:

  1. pilih NO.3 hayo LANJUTKAN!! :D
    sekitar seminggu yang lalu saya di temui oleh Bpk. Nur Mahmudi di stasiun Depok Baru sekitar jam 4. beliau amat begitu ramah menyapa saya, dan kami berbicara sedikit. haha saya malu banyak anak buahnya yang memotoi saya haha. hidup no.3 ya!!

    ReplyDelete
  2. wah jagoan kamu menang tik, nih hasil perhitungan akhir KPUD Kota Depok:

    Nur-Idris:227.744suara(40,99%)
    Badrul-Agus:149.168suara(26,84%)
    Yuyun-Pradi:124.511suara(22,41%)
    Gagah-Dery:54.142suara(9,74%)

    Selamat untuk yg menang, jadilah walikota yg mewakili kepentingan publik, bukan golongan tertentu, segera realisasikan janji semasa kampanye!

    Buat yg blm menang, tetep berkontribusi buat pembangunan kota depok ya, kan bersama kita bisa.. =)

    ReplyDelete
  3. makasih banget infonya sobat.sangat berguna buat saya.saya suka artikel seperti ini.tetap semangat yach.dan terus berkarya dalam ilmu.salam kenal juga.

    ReplyDelete
  4. Great Blog..!!!! Keep Blogging.... : )
    sama aja semunya

    ReplyDelete

terima kasih untuk komentarnya..