Saturday, April 3, 2010

We Shall Overcome



Beberapa hari yang lalu saya nonton film My Name is Khan , film tentang diskriminasi umat muslim di Amerika. Salah satu scene di film itu ada lagu "we shall overcome". Lagu favorit saya waktu jaman ospek. Lagunya easy listening, nadanya juga enak. Belakangan saya baru tau kalo ternyata itu lagu perjuangan anti rasialisme.

Tahun 1963, para pengunjuk rasa berkumpul di Lincoln Memorial dan menyanyikan lagu ini. Terus, mereka berarak menuju Washington, dipimpin oleh seorang afro-america, Martin Luther King, Jr.

Sampai di ibukota kemudian dia berorasi , menyadarkan publik atas persamaan hak-hak sipil. Menganjurkan perlawanan tanpa kekerasan. Tak boleh ada yang namanya segregasi ras atau pembedaan atas warna kulit. Semua manusia dilahirkan sama adanya. Pidato itu begitu melegenda, I Have a Dream.

Tahun 1964 King menjadi penerima Nobel Perdamaian termuda, yaitu pada usia 35 tahun. Sepanjang sisa hidupnya dia terus berjuang melawan kemiskinan dan menuntut penghentian perang Vietnam.

Tapi na'as, tanggal 4 April 1968 King dibunuh di Tennessee. Ketika dia tengah berdiri di balkon sebuah hotel. Setelah kematiannya, pemerintah AS kemudian menetapkan 19 Januari sebagai hari Martin Luther King, Jr.

Selain King, ada orang-orang lain yang juga berani menghadapi resiko besar berupa hilangnya nyawa demi sebuah prinsip yang mereka yakini. Untuk orang-orang semacam ini, layak kita berikan penghormatan.

Sebelum mereka sampai pada ketetapan hati seperti itu, pergulatan dan kegelisahan panjang pasti telah terjalani sebelumnya. Dorongan hidup normal pasti tak kenal menyerah menarik mereka untuk meninggalkan saja semua yang telah menjadi keyakinan. Hidup nyaman dan tenang bersama anak istri tercinta di damainya rumah tentu lebih menggiurkan dibanding mesti bergulat dalam ketidakpastian dan marabahaya.

Apa mereka tidak pernah merasa takut? Saya yakin mereka pernah takut. Namun setiap kali datang rasa takut, setiap kali pula keteguhan hati mampu memenangkannya.

Semangat inilah yang coba saya terapkan ke konteks pribadi, bahwa rintangan yang saya hadapi sekarang adalah sebuah proses yang memang harus dilalui. Yakin, bahwa suatu saat nanti ini semua akan teratasi. Akan datang masa yang menyenangkan sesuai impian yang kita harapkan, selagi kita masih mau mengejarnya. YES, WE SHALL OVERCOME!!

sumber:
syafrilhernendi.com

6 comments:

  1. yes you're mas awe..!!

    yes we shall over come!

    bahkan aku baru tahu judul la9unya
    enak yah la9unya.. :)
    so seman9aaddd!!


    see yuuuuu :)

    ReplyDelete
  2. mas awe, ijin nge-link blognya yak

    ReplyDelete
  3. haaah.. keren2..makasih yaa.. gw jadi tau judulnya.. dari dulu gw coba2 cari gak tau judulnya.. hehhe.. terimakasiihh..

    nice info..

    ReplyDelete
  4. salam persaudaraan, mas. kunjungan perdana.
    sukses

    ReplyDelete
  5. @wi3nd: iya lagunya emang syahdu, apalagi kalo nyanyinya pas momennya tepat.

    @arief: weits junior haha.. monggo silahkan di-link, blog ente juga saya link yak.

    Salam kenal semuanya, senang bisa berbagi, semoga lagu ini bisa jadi inspirasi semangat, & keep strugle for justice & great dreams.

    ReplyDelete
  6. wah saya suka film ini, tapi saya belum sempat menontonya cuma liat trailer di yutub dan denger dari cerita temen2. Saya juga mengalami diskriminiasi sprti di film itu. Saya adalah orang jawa muslim yang sekolah di sekolah nasional (semua agama) yang mayoritas tionghoa, nasrani. Mereka kadang ada yang rasis dan menyepelekan etnis tertentu scr diam2, tp saya ga ambil pusing, saya akan buktikan kalo orang jawa juga mampu mengukir prestasi dan tidak seburuk yang mereka pikirkan.

    ReplyDelete

terima kasih untuk komentarnya..