Thursday, February 18, 2010

3 Idiots : All is well..


Berawal dari twitter yang banyak ngasih four thumbs up for this movie, jelas bikin saya penasaran. Setelah diselidiki, ternyata 3 idiots film India terlaris sepanjang sejarah Bollywood. Film ini cuma ada di Blitzmegaplex dan sebentar lagi udah gak tayang (tanggal 23 Februari terakhir kalo gak salah), tapi kalo di Blitz PVJ Bandung baru mulai akhir bulan ini. Akhirnya saya putuskan buat beli dvd-nya dulu. Saya mulai puter film berdurasi hampir tiga jam itu mulai tengah malem..

Pemeran utama dari film ini ialah mahasiswa teknik bernama Rancho (Aamir Khan), aktor yang sebenernya udah berumur 44 tahun (saya yakin yang udah nonton bakal ketipu) dan dua sohibnya Farhan & Raju. 3 mahasiswa ini berbagi kamar di asrama ICE, institut engineering terbaik di India, dan mereka harus berhadapan sama Prof. Virus yang super killer juga si Chatur mahasiswa ambisius yang ngeselin.

Di situ diceritain kalau sistem pendidikannya nggak menjadikan mahasiswa sebagai manusia, tapi jadi mesin, yang paradigma kuliahnya: lulus dengan nilai bagus, dapet kerjaan, gaji tinggi, dan hidup bahagia (familiar dengan hidup kita kan?). Sistem pendidikannya nggak membuat manusia itu semangat mencari ilmu, melainkan cuma mendapatkan gelar dan pekerjaan semata nantinya.

Selain itu, di film ini diceritakan tentang orang tua yang (maaf) kolot, yang merasa mengerti bagaimana membuat anaknya bahagia dengan cara memilihkan jalan hidup anaknya. Padahal belum tentu jalan yang dipilihkan itu disukai oleh anaknya.

Faktor besar yang membuat film ini keren adalah karena banyaknya inspirasi, juga nilai sosial dan humanisme yang ada di sana. Beberapa nilai tersebut misalnya :


  • Berpikir positif dalam berbagai kondisi akan sangat membantu. Walaupun berpikir positif belum tentu menyelesaikan masalah, setidaknya itu akan membantu kita tidak memperpanjang masalah. Satu hal yang selalu diangkat dalam 3 Idiots adalah quotes-nya Rancho: all is well 
  • Jangan cuma mengejar impian sendiri, bantu orang lain mewujudkan impiannya. Rancho melakukan itu semua, menyadarkan Raju untuk mengatasi ketakutan-ketakutan dalam hidupnya, dan menyadarkan Farhan untuk mengikuti kata hatinya.
  • Ikuti kata hati kita, jangan berpura-pura, lakukan apa yang memang benar-benar kita sukai. Kalau bertentangan dengan apa yang orang tua kita inginkan? Bicaralah baik-baik dengan mereka, tunjukkan bukti kalau kita memang serius di bidang itu. Tunjukkan suatu prestasi yang sekiranya akan ‘melunakkan’ hati mereka. Semua orang tua bisa dipastikan ingin anaknya bahagia di masa depan. Kalau jalan yang mereka berikan tidak kita sukai, yakinkan mereka bahwa jalan yang kita pilih akan membuat kita bahagia. Farhan did that!
  • Jangan pernah takut menghadapi hidup. Hilangkan ketakutan-ketakutan tak beralasan yang membuat kita tidak berkembang. Takut menghadapi sendirian? Cari sahabat untuk berjuang bersama.
  • Bergaullah dengan teman-teman inspiratif, yang bareng-bareng akan saling mendukung dalam kebaikan. 3 Idiots itu, masing-masing saling menginspirasi satu sama lain dengan caranya masing-masing.
  • Hidup ini jangan mengejar kesuksesan. Sukses itu cuma efek, bonus, dari apa yang kita tekuni. Seperti yang dibilang di film: Pursue excellence, and success will follow, pants down. Find your passion
  • Practice what you preach. Jangan cuma bisa ngomong atau menasihati doang, lakukanlah apa yang udah diomongin. Atau yang lebih baik lagi, bicaralah lewat tindakan kita. Rancho yang emang sangat positif dan bersemangat, begitu ditantangin sama Raju & Farhan supaya melakukan apa yang dia suka omongin, dia langsung membuktikannya!

Terakhir, ini komentar yang bisa saya kasih tentang film 3 Idiots-nya:

  • Kocak bin Gokil. Bener-bener ini film menghibur banget! Asli ga bisa dijelasin, harus nonton sendiri.
  • Musik asyik! Bukan film India namanya kalo gak pake musik atau joget2. Tapi beneran, semua musiknya bagus-bagus. Jauh dari kesan norak seperti yang sebagian orang tuduhkan sama film India.
  • Screen play. Alur filmnya maju-mundur-maju-mundur tapi bener-bener membentuk cerita yang utuh.
  • Bener2 bisa memainkan perasaan. Nonton 3 Idiots itu kaya naik roller coaster. Abis ketawa ngakak, emosi langsung dijatuhin lagi karena adegan berikutnya yang sedih banget, tiba-tiba deg-degan, abis itu menangis terharu lagi.
  • Endingnya sangat unpredictable. Gak nyangka lihat endingnya, bener-bener bikin terperangah..

Selamat nonton bagi yang belom nonton, dan selamat nonton lagi bagi yang udah nonton =D

sumber :
wikipedia.org
ilmanakbar.dagdigdug.com
yorissebastian.com

Continue Reading →

Sunday, February 14, 2010

Dua Puluh Tiga

Ciuman itu mendarat persis di kening saya. Ciuman yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Ya, begitulah cara ibu membangunkan saya di hari ulang tahun. Kemudian diiringi kata-kata lembut "Slamet ulang taun sayaang". Hmm so sweet..
Oke, sekarang mari kita coba mundur ke beberapa hari sebelumnya...

Di pagi hari buta: "MAAAS UDAH SOLAT SUBUH BELOOM??" "MAAAS ANTERIN ADEKNYA SEKOLAH DULU DONG, TUKANG OJEKNYA GAK DATENG NIIH!!" "MAAS NIMBA AER BUAT MANDI DOONG" ups sorry saya lupa kalo udah pake jetpam hehe.. Pokoknya pagi hari di rumah saya selalu penuh akan kegaduhan yang khas.. =D

Tepat tanggal 9 Februari kemarin saya genap berusia 23 tahun. Senin malam tanggal 9 Februari 1987 lahirlah seorang bayi laki-laki. Di tahun tersebut Indonesia sedang dilanda krisis moneter sekaligus melangsungkan pemilu legislatif. Kemudian Buah hati pertama pasangan Djumali Radi Kartoredjo dan Parmi Karsoredjo itu dinamakan Arif Widodo. Widodo berarti keselamatan dan Arif artinya bijaksana. Nama adalah doa, begitulah harapan orang tua saya dengan nama itu. Hayoo pada udah tau belom arti namanya sendiri?? =)

Am I mature enough ?? hmh..I don't know
Penilaian ini harus dari orang lain datangnya. Umur 23 sih mestinya udah dewasa..mapan..dan udah bener-bener kebentuk karakternya, atau bahkan udah punya catatan prestasi yang bisa diceritakan. Muhammad Al-Fatih misalnya, pada umur 23 udah jadi panglima perang yang berhasil menaklukan Konstantinopel. M. Natsir di umur 23 udah bisa bikin sekolah untuk kaum pribumi di era penjajahan. Michael Jordan pakai nomer 23 di Chicago Bulls (lah, kayaknya yang point terakhir gak nyambung deh =p)

Mungkin saya tidak akan melegenda seperti mereka. Tapi seenggaknya saya masih pasang niat menjadi orang yang bermanfaat buat bangsa, masyrakat, juga keluarga.
Dua puluh tiga, bisa jadi hanya soal angka, tapi saya ingin membuatnya memiliki makna lebih.. Continue Reading →

Wednesday, February 3, 2010

Catatan Akhir Kuliah

Butuh waktu 4setengah tahun bagi saya untuk merampungkan kuliah ini. Tepat di semester ke-9 saya lulus. Saya memang sengaja lulus di semester ini, soalnya saya khan angkatan ganjil (2005), jadi lulusnya mesti semester ganjil juga dong.

Kini pilihannya adalah Lulus semester 7, 9, atau 11 ( 13 mungkin aja sih, tapi udah pindah kampus alias udah di D.O.) Kalo saya lulus di semester 7 itu mukjizat namanya, nah kalo lulus di semester 11, wah itu sih kelamaan, jadi pasnya ya semester 9. Lagian juga khan saya lahir tanggal 9, jadi match aja gitu kalo lulusnya di semester 9, betul nggak ?? YA NGGAK LAH, NGGAK NYAMBUNG AWeee!!!…

Oke-oke sampai di sini aja ngelesnya, saatnya pengakuan dosa. Intinya skripsi saya molor!! sehingga harus nambah satu semester lagi, that’s it.. Tapi saya bersyukur udah ngejalanin kuliah ini dengan segala macem warna-warninya. Mulai dari ikutan ospek, ikutan demo, diusir dari kelas, jadi ketua ospek, jadi wartawan kampus, jadi pegawai Dekanat, bahkan secara ajaib jadi Mapres Jurusan. Wow, So colorful..

Di Hari sabtu yang cerah, tanggal 30 kemarin saya wisudaan. Sebenernya seremonial wisuda gak wajib diikuti, tapi atas nama membahagiakan orang tua saya pun bersuka cita menyambutnya.. Oh iya di hari sebelumnya, hari kamis, kami para wisudawan gladeresik di Balairung. Kemudian pulangnya kami mampir ke rumah makan SS (Spesial Sambel) di bilangan Margonda Depok.

Kami pun berlomba, siapa yang paling tahan pedes. Kontestannya ada 7 makhluk (saya, ojan, bebek, sumanto, akmal, arin, risma). And The Winer is.... Sumantoooooo,, Saya sendiri juara dua, sial bener si sumanto, tobat makan manusia, eh sekarang dia malah maniak sambel rupanya hehe..

Bagi yang belom pernah ke SS saya rekomendasikan pesen sambel bawang & sambel belut, mak nyuus pedasnyo.. Untung aja pas wisuda saya nggak mules-mules..

Dan kini, resmilah saya jadi pengangguran, ada sih proyek serabutan jadi freelancer gitu, tukang data entry, tapi tetep aja judulnya belom pekerja pasti. Bagi temen-temen yang senasib, saya ucapkan selamat. Karena kita masih punya 626.621 lulusan Universitas yang senasib. Kalau kita bikin partai (Partai Pengangguran) niscaya kita sudah bisa mendapatkan satu kursi di Senayan, lumayan bukan ?#*%#@$

Saya teringat pesan nabi. Sebaik-baik manusia adalah yang berguna bagi sesama. Kita tak akan menganggur jika kita bisa menjadi manusia berguna. Problem sistemik pengangguran di Indonesia, selain sempitnya lapangan pekerjaan, juga karena kualitas perguruan tinggi itu sendiri yang nggak merancang mahasiswanya untuk siap kerja.

Pendidikan tinggi kita memang dirancang untuk tidak siap kerja, tapi siap latih. Oleh karena itu kembali lagi ke pribadi masing-masing untuk berlomba memiliki kemampuan plus. Namun yakinlah Tuhan memberikan yang terbaik untuk kita semua. Tak ada penciptaan yang sia-sia dalam semesta...

Sebagai penutup, berikut ada tulisan Bolles mengenai 3 dosa pencari kerja & bagaimana cara menyiasatinya, silahkan klik di sini

Tetap Semangat & Selamat Berjuang!!!
Continue Reading →